Advertisement

Responsive Advertisement

Memangnya Kenapa Dengan Lagu Berbahasa Asing?


Musik, siapa sih yang gak suka dengan musik. Musik sudah jadi bagian penting hidup manusia beratus tahun lamanya. Selain untuk penghibur lara, dari musik ada banyak pengetahuan atau pun pesan yang disampaikan yang dibuat oleh si pencipta lagu entah tentang perlawanan, perjuangan, empati, arti hidup dan banyak lagi lainnya selain lagu-lagu cinta menyayat kalbu mendayu-dayu (now playing Efek Rumah Kaca - Lagu Cinta Melulu) hehe. Pada dasarnya musik menjadi pengantar rutinitas keseharian menciptakan sebuah suasana berbeda dalam menjalankan aktifitas.

Di era digital sekarang ini orang-orang dimanapun berada bisa menikmati segala macam jenis genre musik diseluruh dunia tanpa adanya tembok penghalang antara penikmat dengan pembuat musik. Asalkan terhubung internet kita bisa menjelajahi banyak macam jenis musik berbahasa asing diluaran sana dengan mudah dan efisien. Dulu sih waktu saya SD kalau mau tahu update musik terbaru harus nunggu di acara-acara musik televisi, radio atau cari-cari kaset dan CD di toko-toko. Itu pun terbatas hanya lagu-lagu Indonesia saja yang populer. Sekarang mah tinggal buka itunes atau situs donlot musik di smartphone tinggal pilih sesuka hati tanpa perlu repot keluar rumah. Mungkin dari kemudahan yang didapatkan sekarang ini budaya populer luar negeri atau khususnya musik berbahasa asing ini bisa dinikmati dan melekat dengan mudah dikalangan masyarakat Indonesia. Dulu mah palingan playlist lagunya cuma Peterpan, Dewa, Sheila on 7 dan band Indonesia lainnya (apa ini cuma saya saja yang merasa? hehe). Sekarang mah lagu-lagu kaya Adele, Taylor Swift, Katy Perry, dan artis luar negeri lainnya sudah gak asing lagi buat masyarakat biasa Indonesia. Mungkin kalau dulu cuma para hipster saja yang menikmati musik berbahasa asing hehe. Dari ke mainstream-an musik berbahasa asing yang sekarang bisa mudah kita dapatkan sesuka hati ini terjadi benturan budaya pop Indonesia dengan musik asing dan beberapa orang menurut saya masih belum bisa menerima dengan lapang dada dan kadang menganggapnya aneh. Pernah gak kalian lagi mendengarkan lagu bahasa Inggris misalnya, atau yang paling belum diterima seluruhnya seperti musik berbahasa Jepang atau Korea terus teman kalian bilang "sok Inggris lah (sok jepang lah) kaya ngerti artinya saja"?.


Lagu yang mempunyai lirik berbahasa asing, entah kenapa, meskipun untuk saat ini jarang sekali yang mempertanyakan dan cuma beberapa orang saja yang mengganggap aneh musik berbahasa asing tetap saja membuat saya keheranan. Memang apa salahnya mendengarkan atau bernyanyi lagu berbahasa asing? Musik itu selera masing-masing setiap orang gak bisa dipaksakan, betul tidak. Kecuali ente nyanyi lagu bahasa asing terus mengganggu tetangga sebelah karena terlalu berisik. Yakali. Yang paling parah sih kalau ada yang bilang gak cinta musik Indonesia ya sudah pindah ke luar negeri saja sana. Mulutnya varokah sekali. Memangnya dengan mendengarkan musik berbahasa asing kita jadi gak cinta sama musik Indonesia? Entah terlalu fanatik atau nasionalis ekstrim, entahlah, yang jelas orang yang mendengarkan lagu berbahasa asing belum tentu tidak cinta dengan musik Indonesia. Semuanya kembali lagi kepada selera masing-masing penikmatnya. Untuk saya pribadi kalau misal musik up to date Indonesia yang enak didengar dan kualitas musiknya tidak kalah dengan musik luar negeri kenapa harus tutup telinga. Ya percuma koar-koar cinta musik Indonesia tapi dianya cuma beli CD bajakan atau donlot via situs ilegal. Cinta musik Indonesia dari mananya? Kalau masih merasa seperti itu mending koreksi diri dan jangan banyak berkoar dahulu.

Sebenarnya dengan mendengarkan lagu berbahasa asing pun kita bisa mengambil ilmu didalamnya. Tidak hanya menambah wawasan tentang musik, dari lagu berbahasa asing yang kita dengarkan setidaknya kita bisa belajar bahasa dan memperdalam kosa kata kita dalam berbahasa asing. Misalkan bahasa Inggris. Sebagai bahasa internasional jelas sekali kalau kemampuan untuk bisa berbahasa Inggris sangat diperlukan di jaman sekarang ini. Atau bisa juga bahasa Jepang misal. Jepang sebagai negara yang banyak berinvestasi dan mendirikan banyak perusahaan di Negeri ini secara tidak langsung bahasa Jepang bisa menjadi nilai lebih untuk kita bisa bekerja di perusahaan Jepang yang ada di negeri ini. Ada loh perusahaan Jepang yang ngasih uang insentif lebih sama karyawannya yang bisa bahasa Jepang. Dengan sering mendengarkan banyak lagu berbahasa Inggris atau Jepang kita bisa lebih mencari tahu arti dari kosa kata yang terdapat dalam lirik tersebut. Ya sambil menyelam minum air, apa salahnya kalau gak tahu arti dari liriknya bisa cari artiannya di google translate. Daripada malas baca-baca kamus yang bikin mata puyeng, belajar bahasa asing dari musik bisa menyenangkan, mudah diingat dan mungkin bisa gampang dicerna.

Budaya-budaya asing sekarang ini masuk dengan mudah ke berbagai negara di dunia apalagi negara-negara berkembang seperti Indonesia. Memang benar kita harus mempunyai  filter / batas dalam menyukai atau mencitai budaya asing untuk meminimalisir lenyapnya budaya negeri ini karena ulah kita sendiri lebih mencintai budaya asing. Tapi jangan sampai filter atau batasan yang kita buat malah menjadikan kita sebagai orang yang tertutup dan tidak mau membuka diri melihat ke dunia yang luas ini. Jika demikian yang ada kita malah tertinggal  jauh oleh bangsa lain. Sama halnya dengan musik, kalau gak mengikuti perkembangan dan yang muncul cuma gitu-gitu saja yang ada malah bosan dan jenuh. Jika sudah bosan dan jenuh pastinya kita cari alternatif hiburan yang lain dan meninggalkan yang lama.  Intinya harus terus mengikuti perkembangan jaman dan terus berinovasi agar produk lokal gak kalah saing sama produk luar.

Saya sangat bersyukur, meskipun masih ada beberapa orang yang masih menganggap aneh musik asing dan genre musik-musik indi yang sebelumnya tidak populer di Indonesia sekarang ini bisa terekspos luas. Dengan keterbukaan itu musik-musik di Indonesia bisa lebih bervariasi dengan macam-macam genre didalamnya. Kembali lagi, filter atau batasan yang kita buat jangan malah bikin kita stuck, disitu saja gak ada perkembangannya hehe. Makanya, buat yang masih sok Inggris lah, sok Jepang lah sudah sudah lagian gak bakal merugikan kalian kecuali mengganggu tetanggal kalian hehe. Yasudah, terus berkarya dan berinovasi buat bangsa ini gais, kita bisa hehe. Ennjoy!

Post a Comment

4 Comments

  1. Mendengarkan lagu berbahasa asing biasanya digunakan untuk belajar listening bahasa inggris secara otodidak. biar telinga familiar sama kosa kata asing :)

    ReplyDelete
  2. Aku lebih suka dengar lagu rock yang kebanyakan berbahasa Inggris dibandingkan Indonesia. Alasannya bukan karena gak cinta karya lokal, tapi ini masalah kebiasaan dan selera. Dari bayi sampai sekarang kalau bagun tidur pasti disambut sama Bapak yang lagi putar CD. Queen, Aerosmith, dll, jadi sudah terlalu akrab. Dan semakin aku besar semakin banyak juga musik yang aku dengar. Tapi tetap, aku belum menemukan favorit kalau musik dari Indonesia. Mungkin someday :) Jadi menurutku gak ada yang salah dengan lagu berbahasa asing, karena musik itu universal :)

    ReplyDelete
  3. ah gue mah lagu apaan juga gue dengerin kalo emang enak di kuping gue dan koleksi musik gue kebanyakan dari eropa tengah dan timur yang bukan bahasa inggris. musik eropa lebih berwarna sih menurut gue dibanding musik amrik yang cepet ngebosenin.

    ReplyDelete

Sok mangga kasih komentar yang berhungan dengan tema tulisan ini. Satu kritik dan saran yang membangun dari kalian sangat membantu dalam mengembangkan tulisan saya ini. Terimakasih.